Sabtu, 01 Desember 2012

KU TEMUKAN CINTA DI TEPI DANAU

Karya: Putroe Bendahara
...
“ Cinta....maafin Riko. Riko
janji....Riko akan kesini lagi didanau ini. Tapi....”
“ Tapi apa Riko??” potong Cinta.
“ Tapi sekarang Riko harus
pergi...” jawab Riko dengan berat hati.
“ Pergi...kemana??” tanya
Cinta tertegun dengan kata-kata
Riko.
“ Ke London….” Jawab Riko pendek.
Cinta menundukkan kepalanya. Ia
mencoba menyembunyikan
kesedihannya itu. Riko sungguh tidak tega meninggalkan sahabat yang disayanginya itu. Sesungguhnya dalam hati Riko menganggap Cinta lebih dari seorang sahabat. Sayangnya
keadaanlah yang membuat Riko
enggan mengungkapkan perasaan itu, ketakutannya akan hubungan
persahabatan dengan Cinta akan
renggang setelah dia mengungkapkan perasaan itu.
“ Tapi Riko janji…. Riko akan
kesini lagi, di danau persahabatan kita ini.” tegas Riko.
Ada sedikit harapan di hati
Cinta untuk bertemu kembali
dengan Riko. Tetapi keragu-raguan tetap menyelimuti hati Cinta. Jarak yang jauh akankah membuat Riko tetap mengingatnya.
“ Ini Riko titip gelang.” ujar Riko
sedari melingkarkan gelang berinisial R di tangan kiri Cinta.
“ Kamu harus jaga gelang ini,
kamu nggak boleh ngilangin gelang ini. Gelang ini sebagai tanda janji Riko untuk Cinta, janji harus Riko tepati nantinya.” Tambah Riko.
Gelang perak berinisial R kini
melekat di tangan pelangi. Tak kuasa buliran bening membasahi pipi Cinta. Sebagai gantinya Cinta
memberikan kalung yang terukir
nama "CINTA" kepada Riko.
“ Buat Riko…. Supaya Riko nggak
lupa sama Cinta.” Kata Cinta
memakaikan kalungnya pada Riko.
Riko memegang kalung itu dan
memandangi ukiran nama yang
menggatung dikalugnya. Kabutpun mulai datang menyelimuti kalung itu,
tidak berapa lama wanita berparas
anggun datang menjemput Riko.
“ Rikoo… ayo sayang nanti kita
terlambat.” Teriakan mama Riko
memecahkan kesunyian.
“ Iya mah…” sahut Riko.
Pelangi semakin sedih saat detik-
detik keberangkatan Riko.
Rasanya dia ingin ikut bersama-sama Riko. Tapi tidak mungkin Cinta melakukannya.
“ Riko pergi…. Sampai jumpa lagi
saat kita berumur 17 tahun nanti.”
Ujar Riko untuk terakhir kalinya
kepada Cinta. Kabut di Danau
semakin bertambah tebal mengiringi kepergian Riko. Cinta hanya bisa menangis mengantar kepergian Riko ke London. Dan sejak saat itu adalah awal semua perubahan kehidupan Cinta.
******
Hari demi hari dijalani Cinta
tanpa kehadiran Riko. Tak ada canda ataupun kejailan Riko. Pelangi selalu datang ke danau awal persahabatannya dengan Riko.
Di danau itu Cinta memutar kembali memorinya saat-saat bersama Riko.
Semua kenangan diputarnya secara perlahan-lahan agar tidak hilang dari ingatannya. Ingin sekali Cinta cepat-cepat berusia 17 tahun, tak sabar untuk menanti kedatangan Riko yang
mengalami banyak perubahan.
Tapi sayang, itu masih 5 tahun
lagi dan waktu 5 tahun itu adalah
waktu yang sangat lama. Dalam benak Cinta dia bertanya-tanya
mungkinkah Riko masih
mengingatnya.....???
******
Lima tahun genap Riko
meninggalkannya. Belum ada kabar sama sekali tentang Riko. Sampai suatu hari, dimana hari itu adalah hari ulang tahun Cinta yang ke-17.
Cinta sangat sedih, disaat hari
istimewanya itu Riko tidak berada disini.
“Lima tahun sudah Rik.. kamu
pergi,dan hari ini adalah hari ulang
tahun ku. Kapan kamu pulang??”ujar Cinta memandangi foto dirinya bersama Riko saat masih kecil dulu.
Buliran air mata turun dari
pelupuk matanya. Cinta masih setia menunggu sahabatnya itu.Sahabat yang sangat dicintainya,dalam hatinya dia berharap Riko bukan sekedar sahabatnya melainkan orang yang memiliki hatinya.
“Cintaaa….”seruan mamanya
memecahkan kegundahan hati Cinta.
           “Iya Mahh…” sahut Cinta.
“Cepat kesini….., ada surat
untukmu” ujar mama.
Cinta segera menghapus air
matanya dan berlari menghampiri
mamanya. Dalam hati dia berkata “
Semoga surat dari London, semoga surat dari London.”
Cinta memengang surat itu
Dilihatnya alamat surat itu tertera
tulisan dari London. Cepat-cepat
Cinta membuka surat itu.
London ,14 Febuary 2010
Untuk Cinta tersayang
Salam sayang,
“hai.. Cint”, mungkin kata-kata
itu yang tepat ku ucapkan untuk ku
ucapkan pertama kali setelah sekian lama aku tak menyapamu.Aku tau kamu pasti marah kepadaku setelah sekian lama aku pergi dan ini surat pertama
yang kau terima.Oh..ya sebelumnya ,apa kabar Cinta ??? aku harap kamu disana sehat dan semakin cantik saja.
Apa ada laki-laki yang mengisi
hatimu?? Semoga saja belum da
seseorang mengisi hatimu.(seulas
senyum terlukis diwajah Cinta)
Aku minta maaf baru bisa memberimu kabar sekarang.Sebenarnya sudah lama aku
ingin membagi kabar pertama ku saat di London.Tapi apa daya, aku ingin memberimu kabar lewat
e-mail tapi aku tak tahu alamat e-mail mu.
Aku tau hari ini kamu genap
berusia 17th.Mungkin jika kamu disini kamu sudah berulang
tahuu kemarin.Aku ingin sekali
bercerita bnyak tentang London .Disini cuacanya sangat bertolak belakang dengan di Indonesia, makanannya juga aneh-aneh namanya. Apalagi rasanya,lebih enak masakan si mbok.
Masih banyak yang ingin kusampaikan padamu. Aku harap kamu masih seceria dulu saat-saat kamu masih bersamaku.
Sekian dulu surat dariku, aku akan
menemuimu di tempat awal kita
bertemu dulu. Sebelumnya aku ingin mengucapkan Selamat Ulang Tahun Cintaku sayang. Semoga kau sehat selalu. Tolong tunggu aku sebentar saja,
aku akan kembali padamu.
Orang yang merindukanmu,
( Riko )
NB: masihkah kau jaga gelang dariku???
Aku harap kau masih memakainya…
          Jangan hilangkan gelang itu !!!
Cinta tak kuasa meneteskan air
matanya. Meskipun berulang kali
Cinta menyekanya, air mata itu tetap saja tidak mau berhenti keluar dari matanya. Entah air ,mata kebahagiaanya atau kesedihannya. Cinta bahagia ternyata Riko tidak pernah melupakan dirinya. Tapi satu
hal yang mengganjal hatinya
kapankah Riko akan pulang?
******
Hari itu Cinta berangkat
ke sekolah, kebetulan jarak sekolahan cukup jauh. Tapi Cinta tak mengurungkan niatnya untuk naik sepeda ke sekolahanya.
Hari itu bertepatan dengan kepulangan Riko dari London. Riko memang sengaja tidak memberi tahu Cinta bahwa hari ini dia akan pulang. Dia ingin memberikan kejutan untuk Cinta.
Riko tiba di bandara tepat pukul 08.30 WIB. Senyumannya mengembang saat ia menginjakkan kaki untuk pertama
kalinya di Indonesia setelah sekian
lama dia pergi.
“ Aku pulang Cinta….” Ujarnya
sendiri sambil menatap birunya langit pagi itu.
Riko akan pulang ke rumah
lamanya yang telah sekian lama ia
tinggalkan dengan mamanya. Selama Riko di London rumah itu dihuni oleh neneknya dan 2 pembantu serta seorang satpam. Semenjak Riko pergi Cinta memang jarang pergi berkunjung ke rumah Riko.
Sebuah mobil kijang merah
marun menjemput Riko. Pak Karjon menenteng koper Riko dan langsung meluncur.
“ Pak Karjon mampir ke toko
boneka dulu ya…” pinta Riko.
“ Iya Den, mau beli boneka
buat Non Cinta ya?” Tanya Pak
Karjon.
“ Iya pak…, Pelangi tambah
cantik nggak Pak?”
“ Cantik Den, Non Pelangi
sering lewat naik sepeda ke sekolah.”
jawab Pak Karjon.
Sampai di toko Riko segera
membeli sebuah boneka berbentuk
kelinci berwarna merah muda, yang rencananya akan diberikan kepada Cinta malam nanti.
******
“ Cintaaaa……… kamu sudah mendapat kabar dari Riko?”
Tanya Mamanya.
“Sudah mah, tapi Cinta nggak
tahu kapan Riko akan pulang.” Jawab Cinta. Mamanya mengerutkan dahi karena bingung dengan jawaban Cinta.
“ Kok gitu??”
“ Ya Cinta nggak tahu mah,
ya udah deh Cinta istirahat dulu ya
mah..”
“ Iya udah sana.”
Sore menjelang malam Riko
telah mempersiapkan diri untuk
bertemu dengan Cinta. Mulai
pakaian, diperhatikannya dari ujung rambut sampai kaki tidak dilewati Riko. Neneknya hanya tertawa melihat cucunya yang mendadak fashionable.
Akhirnya setelah berjam-jam
berdandan, Riko berangkat menuju ke rumah Cinta.
Riko memacu mobilnya kecepatan yang stabil. Senyumnya tak
berhenti mengembang saat melihat boneka kelinci yang akan dberikan pada Cinta. Sangking senangnya Riko tidak melihat adanya truck dari arah yang berlawanan. Mobil yang dikendarai Riko keluar dari jalur dan menabrak pohon. Selang kejadiaan itu terdengarlah suara serene yang terdengar parau di telinga Riko.
******
Dirumah, Cinta
memandangi fotonya bersama Riko sewaktu kecil dulu. Senyum tipis muncul di wajah Cinta mengingat kejadiaan saat kecil dulu. Saat akan diletakkannya foto itu kembali, tiba-tiba saja foto terjatuh. Pelangi kaget bukan main, pikirannya mendadak
teringat tentang Riko.
Sementara itu Riko tersadar
telah berada di ruang yang aromanya penuh dengan obat. Didapatinya nenek berada di sampingnya, menangis mencemaskan keadaannya.
“ Riko kenapa?” Tanya Riko
dengan lemah.
“ Kamu kecelakaaan saat
menuju rumah Cinta.” Jelas nenek.
“ Tapi Riko harus ke rumah
Cinta sekarang juga.” Ujar Riko bersih keras ingin ke rumah Cinta.
“ Kamu belum sembuh betul, Nak.”
“ Tapi….”
“ Sudah kamu istirahat saja
dulu.” Ucap nenek memotong
perkataan Riko.
******
Pagi telah datang, Minggu ini adalah saat yang tenang untuk Cinta. Entah kenapa mendadak Cinta ingin pergi ke danau. Di keluarkanya sepeda yang
kemudian dikayuhnya menuju danau.
Sementara itu Riko masih
terbaring lemah di ranjang. Cahaya matahari masuk melalui celah-celah gorden jendela tempat Riko dirawat.
“ Danau… Aku ingin kesana.”
Ujar Riko ketika terbangun dari
tidurnya.
Dengan langkah tertatih Riko keluar
dari kamar inapnya. Riko memanggil taxi untuk mengantarnya ke danau.
Jika neneknya tahu Riko akan pergi ke Danau, neneknya tidak akan mengizinkannya.
Dalam hitungan jam Riko
sampai di danau. Taxi itu
meninggalkan Riko yang tertatih
menyusuri jalan setapak yang
dipenuhi kabut. Riko melihat
sekeliling danau, sedikit ada
perubahan pada jembatan danau itu.
Senyumnya kembali terlukis di
wajahnya melihat tempat kenangan masa kecilnya bersama Cinta.
melihat tempat kenangan masa
kecilnya bersama Cinta. Tak jauh
dari jembatan Riko mendapati seorang wanita yang sedang duduk di bangku taman tepi danau. Dalam hati Riko menebak-nebak “apakah wanita disana
itu Cinta?”. Perlahan-lahan Riko
mendekati wanita itu. Rambut
berwarna hitam kecoklatan kontras dngan kulit wajah putihnya. Wanita itu memakai switer hijau. Pandangannya
menerawang jauh kearah cakrawala.
“Cintaaaa…” panggil Riko
dengan rasa yang berkecamuk
dihatinya.
Wanita itu menoleh kearah
suara yang memanggil namanya.
Cinta menengadakkan kepalanya ke sosok laki-laki bertubuh atletis yang berdiri di depannya. Wajah laki-laki itu terlihat pucat, matanya melihat
Cinta lekat-lekat. Riko melihat
gelang yang melingkar di pergelangan wanita itu.
Hal itu membuat Riko semakin yakin bahwa wanita itu adalah Cinta. Cinta terkejut dengan tingkah laki-laki yang berdiri
dihadapannya.
“ Cintaaa…, kamu benar
Cintakan?” ujar Riko dengan derai air mata.
Cinta semakin heran darimana laki-laki itu tahu namanya.
Akhirnya Riko menunjukkan kalung yang terukir nama Cinta untuk meyakinkannya. Cinta berdiri dari duduknya. Buliran air mata tak terbendung lagi di matanya. Ternyata
laki-laki di hadapannya adalah Riko.
“ Ini aku Riko, Cinta.” Kata
Riko dengan suara bergetar.
Cinta hanya diam menagis
sejadi-jadinya.Sungguh idak disangka kalau Riko benar-benar menepati janjinya. Riko menarik tubuh Cinta kedalam pelukannya. Di danau ini, di tempat ini pertama awal pertemuan dan persahabatan Riko dan Cinta.
Dan di danau ini pula, sekarang Riko dan Cinta dipertemukan kembali setelah 5 tahun berpisah.
“ Jangan tinggalin aku
lagi…..please.” ujar Cinta
sesenggukan di pelukan Riko.
“ Nggak akan… I’ll stay here
for you…. Forever.” Jawab Riko.
Sesuatu yang terlihat jauh
tak selamanya menjadi jauh.
Begitupun dengan orang yang kita
sayangi, walau waktu dan jarak yang jauh tidak akan selamanya terpisah.
Yakinlah bahwa waktu juga yang akan menyatukan kita kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar